RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(
RPP )
Satuan
Pendidikan : SMA Negeri 11 Berau
Mata
Pelajaran : Fisika
Kelas/semester :
X / 1
Materi
Pokok : Hakikat fisika dan Metode ilmiah
Alokasi
Waktu : 5 x 45 menit
A.
Kompetensi Inti
1.
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya.
2.
Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3.
Memahami dan
menerapkan pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.
Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
B.
Kompetensi Dasar
1.1.
Bertambah Keimanannya dengan menyadari
hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran
Tuhan yang menciptakannya.
2.1.
Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa
ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung
jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan, melaporkan, dan berdiskusi.
3.1. Menjelaskan hakikat ilmu Fisika dan perannya dalam
kehidupan, metode ilmiah, dan keselamatan kerja di laboratorium
4.1. Membuat prosedur
kerja ilmiah dan keselamatan kerja misalnya pada pengukuran kalor
C.
Indikator Pembelajaran
KI |
KD |
Indikator |
3 |
3.1. |
3.1.1
Peserta didik menyebutkan hakekat fisika dalam
kehidupan sehari-hari 3.1.2
Peserta didik mengidentifikasi metode ilmiah 3.1.3
Peserta didik menyebutkan komponen dalam penulisan
laporan ilmiah 3.1.4
Peserta didik menyebutkan prosedur keselamatan kerja di
laboratorium |
4 |
4.1. |
4.1.1 Membuat
rancangan prosedur kerja untuk pengukuran kalor |
D.
Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran discovery learning peserta didik dapat
menyebutkan hakekat fisika dalam kehidupan sehari-hari, mengidentifikasi metode
ilmiah, menyebutkan komponen-komponen dalam penulisan laporan ilmiah,
menyebutkan prosedur keselamatan kerja di laboratorium dan membuat
rancangan prosedur kerja untuk pengukuran kalor dengan memiliki
sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam
menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik
E.
Materi Pembelajaran
1) Hakikat
Fisika
Sains
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala alam melalui pengamatan,
eksperimen, dan analisis. Fisika sebagai salah satu cabang dari sains merupakan
ilmu pengetahuan yang memepelajari materi dan energy serta interaksi antara
keduanya. Hakikat fisika adalah Fisika sebagai produk (a body knowledge), sikap (a way of thingking),
dan proses (a way of investigating).
a.
Fisika sebagai Produk
Produk yang dimaksud dalam
fisika adalah kumpulan pengetahuan yang dapat berupa fakta, konsep, prinsip,
hukum, rumus, teori dan model.
b.
Fisika sebagai Proses
Semua jenis produk
dihasilkan setelah kita mempelajari gejala alam yang melibatkan materi,energy
dan interaksinya melalui serangkaian proses. Proses tersebut meliputi
langkah-langkah pengamatan, perumusan masalah, penyusunan hipotesis melalui
eksperimen, analisis data, dan penarikan kesimpulan.
c.
Fisika sebagai Sikap
Setiap
langkah dalam proses membutuhkan sikap ilmiah yang baik, antara lain rasa ingin
tahu, rasa percaya, kreatif, teliti, objektif, jujur, terbuka, mau bekerja sama,
dan mau mendengarkan pendapat orang lain.
2)
Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah
prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi, ilmu adalah
pengetahuan yang didapatkan lewat metode ilmiah.
Syarat-syarat yang harus
dipenuhi suatu pengetahuan dapat disebut ilmu dan dikatakan ilmiah adalah
sebagai berikut :
1.
Objektik, artinya pengetahuan
sesuai dengan objeknya atau didukung fakta empiris.
2.
Metodik, artinya pengetahuan itu
diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu yang teratur dan terkontrol.
3.
Sistematik, pengetahuan itu
disusun dalam suatu sistem yang satu sama lain saling berkaitan dan saling
menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh.
4.
Berlaku umum, artinya pengetahuan
itu tidak hanya diamati oleh seseorang atau beberapa orang saja, tetapi semua
orang dengan cara eksperimen yang sama akan memeproleh hasil yang sama pula.
Operasionalisasi
Metode Ilmiah
Alur berfikir yang tercakup
dalam metode ilmiah dapat dijabarkan dalam langkah-langkah yang mencerminkan
tahap-tahap dalam kegiatan ilmiah yang disebut langkah-langkah operasional
metode ilmiah, yaitu sebagai berikut :
a) Melakukan
Pengamatan atau Observasi
Langkah awal yang harus
dilalukan dalam sebuah penelitian adalah melakukan pengamatan atau observasi
untuk menemukan masalah melalui pengamatan kuantitatif atau kualitatif.
Contoh: Air sebagai zat cair merupakan salah
satu sumber pemanfaatan energi untuk pembangkit listrik yang karakteristknya
perlu diketahui agar tepat guna.
b)
Merumuskan Masalah
Masalah merupakan pertanyaan
apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, atau bagaimana tentang objek yang diteliti
yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang
terkait di dalamnya.
Contoh: Bagaimana hubungan antara suhu zat cair dengan lama
pemanasan zat cair tersebut
c)
Mengumpulkan Data atau Informasi
Informasi atau data dapat
diperoleh dari literatur, buku atauinformasi yang ada di internet yang sesuai
dan mendukung teori dalam penelitian.
Contoh: Zat cair dapat menyerap kalor secara spesifik
bergantung dari jenis dan susunan partikelnya.
d)
Membuat Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban
sementara atau dugaan sementara tentang masalah yang diselidiki. Jika setelah
diuji hipotesis tidakditerima, kita harus mengubah hipotesis tersebut sehingga
dapat ditarik kesimpulan.
Contoh: Semakin lama dilakukan pemanasan, semakin tinggi
kenaikan suhu dari zat cair
e)
Melakukan percobaan atau Eksperimen
Percobaan atau eksperimen
dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis. Percobaan biasanya dilakukan
berulang kali sehingga dapat ditarik kesimpulan. Ada tiga jenis variabel yang
perlu diperhatikan pada suatu percobaan yang meliputi:
a.
Variabel bebas,
yaitu variabel yang dapat diubah bebas
b.
Variabel terikat, yaitu
variabel yang diteliti dan perubahannya bergantung pada variabel bebas.
c.
Variabel kontrol,
yaitu variabel yang selama percobaan dipertahankan tetap.
f)
Menganalisis Data
Analisis data merupakan pekerjaan yang cukup rumit. Data dapat
disajikan di dalam tabel, matriks, atau grafik. Data yang diperoleh dapat
dianalisis secara statistik dan nonstatistik. Tampilan data dapat berupa grafik
batang, pie, histogram, gambar, maupun skema.
g)
Menarik Kesimpulan
Kesimpulan merupakan
penilaian apakah dalam sebuah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau
ditolak. Apabaila dalam proses pengujian terdapat fakta yang cukup mendukung
hipotesis, maka hipotesis itu diterima. Sebaliknya, jika dalam proses pengujian
tidak terdapat cukup fakta yang mendukung hipotesis, maka hipotesis itu
ditolak. Hipotesis yang diterima kemudian dianggap menjadi bagian dari
pengetahuan ilmiah sebab telah memenuhi syarat keilmuan, yakni mempunyai
kerangka penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya dan
telah teruji kebenarannya. Pengertian kebenaran disini harus ditafsirkan secara
pragmatis. Artinya, bahwa sampai saat ini belum terdapat fakta yang menyatakan
sebaliknya.
3) Peran
Fisika dalam Kehidupan
Sebagai
cabang dari sains, Fisika memiliki peran yang besar dalam perkembangan
teknologi yang dapat dimanfaatkan manusia. Seiring perkembangan teori Fisika,
berikut beberapa contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari:
1.
Pengembangan pembangkit listrik dengan berbagai sumber energi,
seperti PLTU, PLTA, PLTS, dan PLTN.
2.
Kereta super cepat magiev dengan aplikasi superkonduktor.
3.
Perkembangan gadget, seperti handphone, laptop, kamera
digital, MP3/MP4, dan tablet PC.
4.
Ultrasonografi, MRI, dan rontgen dalam bidang kedokteran.
5.
Pesawat ulang-alik untuk melakukan perjalanan ke angkasa luar.
4) Keselamatan
Kerja di Laboratorium
Dalam
melakukan penelitian atau praktikum Fisiska, kita terkadang diharuskan bekerja
di laboratorium. Banyak hal yang perlu kita ketahui dan perhatikan demi menjaga
keselamatan diri saat bekerja di laboratorium, diantaranya adalah:
a.
Syarat
Laboratorium Yang Baik
1.
Kelengkapan alat keselamatan, nomor telepon penting (pemadam
kebakaran, petugas medis).
2.
Ruangan laboratorium yang memiliki sistem ventilasi yang baik.
Proses keluar masuk udara yang stabil, sirkulasi udara segar yang masuk dan
keluar ruangan harus diperhatikan dengan baik. Semakin banyak sirkulasi udaraa,
maka kondisi laboratorium juga akan sehat.
3.
Ruangan laboratorium harus ditata dengan rapi, penempatan bahan
kimia dan peralatan percobaan harus ditata dengan rapi supaya mudah untuk
mencarinya. Bila perlu, berikan denah atau panduan penempatan bahan kimia di
rak supaya semakin memudahkan untuk mencari bahan kimia tersebut.
4.
Alat keselamatan kerja harus selalu tersedia dan dalam kondisi
yang baik dan siap pakai.
5.
Laboratorium harus memiliki jalur evakuasi yang baik.
Laboratorium setidaknya memiliki 2 pintu keluar dengan jarak yang cukup jauh.
6.
Bahan kimia yang berbahaya harus ditempatkan di rak khusus dan
dipisahkan dua bahan kimia yang menimbulkan ledakan bila bereaksi.
b. Alat Keselamatan Kerja di Laboratorium.
Di dalam ruang laboratorium harus sudah tersedia seluruh alat
keselamatan kerja supaya saat terjadi kecelakaan atau darurat bisa diatasi
dengan cepat. Berikut alat-alat keselamatan kerja yang ada di laboratorium :
1.
Pemadam kebakaran
2.
Eye washer
3.
Water shower
4.
Kotak P3K
5.
Jas Lab
6.
Peralatan Pembersih
7.
Obat-obatan
8.
Kapas
9.
Plater pembalut
10. Aturan-Aturan
Keselamatan Kerja
c. Aturan umum dalam tata tertib
keselamatan kerja adalah sebagai berikut :
1.
Dilarang mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan
dalam laboratorium tanpa seizin petugas laboratorium.
2.
Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke lab. Hal ini
untuk mencegah hal-hak yang tidak diinginkan.
3.
Gunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum yang
diberikan.
4.
Jangan melakukan praktikum sebelum mengetahui informasi mengenai
bahaya bahan kimia, alat-alat dan cara pemakaiannya.
5.
Bertanyalah jika anda merasa ragu atau tidak mengerti saat
melakukan percobaan.
6.
Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya
untuk memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.
7.
Pakailah jas laboratorium saat bekerja di laboratorium.
8.
Harus mengetahu cara pemakaian alat darurat seperti pemadam
kebakaran, eye shower, respirator dan alat keselamatan kerja lainnya.
9.
Jika terjadi kerusakan atau kecelakaan sebaiknya segera
melaporkannya ke petugas laboratorium.
10. Berhati-hatilah
bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil dan
mudah terbakar.
11. Setiap
pekerja di laboratorium harus mengetahui cara pemberian pertolongan pertama pada
kecelakaan.
12. Buanglah
sampah pada tempatnya.
13. Usahakan
untuk tidak sendirian si ruang laboratorium supaya bila terjadi kecelakaan
dapat dibantu dengan segera.
14. Jangan
bermain-main didalam ruangan laboratorium.
15. Lakukan
latihan keselamatan kerja secara periodik.
16. Dilarang
merokok, makan, dan minum di laboratorium
d.
Keterangan:
·
Animal Hazard adalah
bahaya yang berasal dari hewan. Mungkin saja hewan itu beracun karena telah di
suntik bermacam-macam zat hasil eksperimen atau dapat menggigit dan mencakar.
·
Sharp Instrument Hazard adalah
bahaya yang berasal dari benda-benda tajam. Benda ini jika tidak dapat
digunakan dengan benar makan dapat melukai.
·
Heat Hazard adalah bahaya
yang berasal dari benda yang panas. Tangan anda akan kepanasan jika menyentuh
benda tersebut dalam keadaan aktif atau menyala.
·
Glassware Hazard adalah
bahaya yang berasal dari benda yang mudah pecah biasanya berupa gelas kimia.
·
Chemical Hazard adalah
bahaya yang berasal dari bahan kimia. Bisa saja bahan kimia itu dapat membuat
kulit kita gatal dan iritasi
·
Electrical Hazard adalah
bahaya yang berasal dari benda-benda yang mengeluarkan listrik. Hati-hati dalam
menggunakan supaya tidak tersengat listrik.
·
Eye and Face Hazard adalah
bahaya yang berasal dari benda-benda yang dapat membuat iritasi pada mata dan
wajah. Gunakan masker atau pelinding wajah sebelum menggunakan bahan tersebut.
·
Fire Hazard adalah bahaya
yang berasal dari benda yang mudah terbakar. Contohnya korosin (minyak tanah)
dan spirtus.
·
Biohazard adalah bahaya
yang berasal dari bahan biologis. Bahan tersebut bisa dapat menyebabkan
penyakit mematikan seperti AIDS.
·
LASER Radiation Hazard adalah
bahaya yang berasal dari sinar laser.
·
Radioaktive Hazard adalah
bahaya yang berasal dari benda radioaktif. Benda ini dapat mengeluarkan radiasi
jika terpapar terlalu lama akan menyebabkan ledakan.
·
Explosive Hazard adalah
bahaya yang berasal dari benda yang mudah meledak. Jauhkan benda tersebut dari
api.
Pertemuan
I (3x45 menit)
F.
Model dan Metode
Pembelajaran
Model
Pembelajaran : Model Langsung (Direct Teaching)
Metode
Pembelajaran : Ceramah,
diskusi-informasi.
G.
Langkah-langkah Kegiatan
Pembelajaran
Fase
atau Tahapan |
Kegiatan Pembelajaran |
Waktu |
A. Pendahuluan (20 menit) Fase 1: Orientasi |
·
Guru menyampaikan salam, membimbing peserta didik berdoa dan memeriksa
keadaan peserta didik di kelas. ·
Memperkenalkan dan memberikan penjelasan dan hakikat fisika, metode ilmiah dan
keselamatan kerja dalam laboratorium ·
Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum jelas tentang topik yang
akan dipelajari. ·
Guru menginformasikan
tujuan-tujuan pembelajaran. |
20 Menit |
B.
Kegiatan Inti (100 menit) Fase 2: Presentasi Fase 3: Latihan terstruktur |
Mengamati · Guru membimbing peserta didik mengamati gambar dan video tentang hakikat fisika dan
kegunaan fisika dalam kehidupan sehari-hari · Guru membimbing peserta didik mengamati video tentang laboratorium beserta metode penelitian
ilmiah, Menanya · Peserta didik melaksanakan tanya jawab dengan peserta didik lain
dan guru tentang hakikat fisika dan fisika dalam kehidupan sehari-hari dengan tekun. · Peserta didik melaksanakan tanya
jawab dengan peserta didik lain dan guru tentang metode ilmiah |
30 Menit |
. Fase 4: Latihan terbimbing |
· Guru mengorganisasikan peserta didik dalam membentuk kelompok
kerja secara heterogen, setiap kelompok terdiri dari 4 – 5 orang peserta
didik. · Guru membagi LKPD |
10 Menit |
Fase 4: Latihan terbimbing |
· Melalui lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang
diberikan, peserta didik mengerjakan latihan-latihan mengenai hakikat fisika,
fisika dalam kehidupan sehari-hari, metode ilmiah dan keselamatan kerja dalam
laboratorium |
30 Menit |
Fase 5: Latihan mandiri |
Mengkomunikasikan · Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kepada peserta didik lain dan
memberikan contoh fisika dalam kehidupan
sehari-hari · Guru memberikan masukan pada tiap-tiap hasil presentasi kelompok
dan memberikan kesempatan kelompok lain untuk memberikan tanggapan. |
30 Menit |
· Guru meminta peserta didik mengkomunikasikan
hasil pengukurannya secara lengkap terkait dengan masalah dan konsep yang sedang
dipelajari mengacu pada LKPD. · Guru memberikan penghargaan berupa pemberian pujian kepada
masing-masing kelompok atas kinerja selama proses pembelajaran. · Guru memberikan penguatan dan penjelasan terkait dengan masalah
dan konsep mengenai hakikat fisika, fisika dalam kehidupan sehari-hari,
metode ilmiah dan keselamatan kerja dalam laboratorium |
10 Menit |
|
C.
Penutup (15 menit) |
·
Guru bersama-sama peserta
didik membuat ringkasan/ rangkuman
hasil pembelajaran yang telah dilakukan. ·
Guru melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan dengan memberi tugas atau pekerjaan rumah dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. |
5 menit |
Pertemuan
II (2x45 menit)
F.
Model dan Metode
Pembelajaran
Model
Pembelajaran : Model Discovery
Learning
Metode
Pembelajaran : Ceramah,
percobaan diskusi-informasi.
G.
Langkah-langkah Kegiatan
Pembelajaran
Fase
atau Tahapan |
Kegiatan Pembelajaran |
Waktu |
D. Pendahuluan (20 menit) |
·
Guru menyampaikan salam, membimbing peserta didik berdoa dan memeriksa
keadaan peserta didik di kelas. ·
Guru mengingatkan kembali dan memberikan penjelasan dan hakikat fisika, metode ilmiah dan keselamatan
kerja dalam laboratorium ·
Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum jelas tentang topik yang
akan dipelajari. ·
Guru menginformasikan
tujuan-tujuan pembelajaran. |
20 Menit |
E.
Kegiatan Inti (100 menit) Fase 1: Stimulus Fase 2: Identifikasi masalah |
Mengamati ·
Guru membimbing peserta
didik mengamati video mengenai
percobaan ilmiah dalam laboratorium Menanya · Peserta didik melaksanakan tanya jawab dengan peserta didik lain
dan guru tentang percobaan ilmiah dan keselamatan kerja dalam laboratorium. |
30 Menit |
. |
· Guru mengorganisasikan peserta didik dalam membentuk kelompok
kerja secara heterogen, setiap kelompok terdiri dari 4 – 5 orang peserta
didik. · Guru membagi LKPD |
10 Menit |
Fase 3: Mengumpulkan data Fase 4: Mengolah data |
Mencoba · Melalui lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang
diberikan, peserta didik mengerjakan pembuatan prosedur percobaan ilmiah
dalam pengukuran kalor. · Peserta didik menuliskan hasil percobaan ilmiah pengukuran kalor
sesuai dengan LKPD |
30 Menit |
Fase 5: Menguji hasil |
· Peserta didik membuat rancangan kerja sesuai dengan prosedur
percobaan ilmiah. · Mengkomunikasikan · Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kepada peserta didik lain dan
memberikan contoh fisika dalam kehidupan
sehari-hari · Guru memberikan masukan pada tiap-tiap hasil presentasi kelompok
dan memberikan kesempatan kelompok lain untuk memberikan tanggapan. |
30 Menit |
· Guru meminta peserta didik mengkomunikasikan
hasil pengukurannya secara lengkap terkait dengan masalah dan konsep yang sedang
dipelajari mengacu pada LKPD. · Guru memberikan penghargaan berupa pemberian pujian kepada
masing-masing kelompok atas kinerja selama proses pembelajaran. · Guru memberikan penguatan dan penjelasan terkait dengan masalah
dan konsep mengenai hakikat fisika, fisika dalam kehidupan sehari-hari,
metode ilmiah dan keselamatan kerja dalam laboratorium |
10 Menit |
|
F.
Penutup Fase 5:
Menyimpulkan |
·
Guru bersama-sama peserta
didik membuat ringkasan/ rangkuman
hasil pembelajaran yang telah dilakukan. ·
Guru melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah
dilaksanakan dengan memberi tugas atau pekerjaan rumah dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. |
5 menit |
H.
Sumber belajar, Media, Alat dan bahan
· Sumber
belajar (media , alat dan sumber belajar)
Media : Power point.
Alat :
termometer
Sumber
belajar :1. Handayani, sri. 2009. Fisika untuk SMA dan MA kelas X. Jakarta :BSE
2.
Karyono. 2009. Fisika untuk SMA
dan MA kelas X. Jakarta:BSE
Jika ingin mengunduh file wordnya silahkann klik link dibawah ini
No comments:
Post a Comment