Sunday, March 14, 2021

RPP Hakikat Fisika dan Metode Ilmiah kelas X

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

 

Satuan Pendidikan   : SMA Negeri 11 Berau

Mata Pelajaran          : Fisika

Kelas/semester          : X / 1

Materi Pokok            : Hakikat fisika dan Metode ilmiah

Alokasi Waktu        : 5 x 45 menit

 

A.    Kompetensi Inti  

1.       Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2.       Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta  dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3.       Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan  kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4.       Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B.     Kompetensi Dasar

1.1.      Bertambah Keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.

2.1.      Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;  kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan, melaporkan, dan berdiskusi.

3.1.   Menjelaskan hakikat ilmu Fisika dan perannya dalam kehidupan, metode ilmiah, dan keselamatan kerja di laboratorium

4.1.      Membuat prosedur kerja ilmiah dan keselamatan kerja misalnya pada pengukuran kalor

 

C.    Indikator Pembelajaran

 

KI

KD

Indikator

3

3.1.

3.1.1        Peserta didik menyebutkan hakekat fisika dalam kehidupan sehari-hari

3.1.2        Peserta didik mengidentifikasi metode ilmiah

3.1.3        Peserta didik menyebutkan komponen dalam penulisan laporan ilmiah

3.1.4        Peserta didik menyebutkan prosedur keselamatan kerja di laboratorium

4

4.1.

 

4.1.1    Membuat rancangan prosedur kerja untuk pengukuran kalor

 

D.    Tujuan Pembelajaran

 

Melalui model pembelajaran discovery learning peserta didik dapat menyebutkan hakekat fisika dalam kehidupan sehari-hari, mengidentifikasi metode ilmiah, menyebutkan komponen-komponen dalam penulisan laporan ilmiah, menyebutkan prosedur keselamatan kerja di laboratorium dan membuat rancangan prosedur kerja untuk pengukuran kalor dengan memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik

E.     Materi Pembelajaran

1)      Hakikat Fisika

Sains adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala alam melalui pengamatan, eksperimen, dan analisis. Fisika sebagai salah satu cabang dari sains merupakan ilmu pengetahuan yang memepelajari materi dan energy serta interaksi antara keduanya. Hakikat fisika adalah Fisika sebagai produk (a body knowledge), sikap (a way of thingking), dan proses (a way of investigating).

 

a.        Fisika sebagai Produk

Produk yang dimaksud dalam fisika adalah kumpulan pengetahuan yang dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, rumus, teori dan model.

 

b.      Fisika sebagai Proses

Semua jenis produk dihasilkan setelah kita mempelajari gejala alam yang melibatkan materi,energy dan interaksinya melalui serangkaian proses. Proses tersebut meliputi langkah-langkah pengamatan, perumusan masalah, penyusunan hipotesis melalui eksperimen, analisis data, dan penarikan kesimpulan.

 

c.       Fisika sebagai Sikap

Setiap langkah dalam proses membutuhkan sikap ilmiah yang baik, antara lain rasa ingin tahu, rasa percaya, kreatif, teliti, objektif, jujur, terbuka, mau bekerja sama, dan mau mendengarkan pendapat orang lain.

 

2)      Metode Ilmiah

 

Metode ilmiah adalah prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi, ilmu adalah pengetahuan yang didapatkan lewat metode ilmiah.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi suatu pengetahuan dapat disebut ilmu dan dikatakan ilmiah adalah sebagai berikut :

1.      Objektik, artinya pengetahuan sesuai dengan objeknya atau didukung fakta empiris.

2.      Metodik, artinya pengetahuan itu diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu yang teratur dan terkontrol.

3.      Sistematik, pengetahuan itu disusun dalam suatu sistem yang satu sama lain saling berkaitan dan saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh.

4.      Berlaku umum, artinya pengetahuan itu tidak hanya diamati oleh seseorang atau beberapa orang saja, tetapi semua orang dengan cara eksperimen yang sama akan memeproleh hasil yang sama pula.

 

Operasionalisasi Metode Ilmiah

Alur berfikir yang tercakup dalam metode ilmiah dapat dijabarkan dalam langkah-langkah yang mencerminkan tahap-tahap dalam kegiatan ilmiah yang disebut langkah-langkah operasional metode ilmiah, yaitu sebagai berikut :

a)      Melakukan Pengamatan atau Observasi

Langkah awal yang harus dilalukan dalam sebuah penelitian adalah melakukan pengamatan atau observasi untuk menemukan masalah melalui pengamatan kuantitatif atau kualitatif.

 

Contoh: Air sebagai zat cair merupakan salah satu sumber pemanfaatan energi untuk pembangkit listrik yang karakteristknya perlu diketahui agar tepat guna.

 

b)      Merumuskan Masalah

Masalah merupakan pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, atau bagaimana tentang objek yang diteliti yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang terkait di dalamnya.

 

Contoh: Bagaimana hubungan antara suhu zat cair dengan lama pemanasan zat cair tersebut

 

c)      Mengumpulkan Data atau Informasi

Informasi atau data dapat diperoleh dari literatur, buku atauinformasi yang ada di internet yang sesuai dan mendukung teori dalam penelitian.

 

Contoh: Zat cair dapat menyerap kalor secara spesifik bergantung dari jenis dan susunan partikelnya.

 

d)     Membuat Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atau dugaan sementara tentang masalah yang diselidiki. Jika setelah diuji hipotesis tidakditerima, kita harus mengubah hipotesis tersebut sehingga dapat ditarik kesimpulan.

 

Contoh: Semakin lama dilakukan pemanasan, semakin tinggi kenaikan suhu dari zat cair

e)      Melakukan percobaan atau Eksperimen

Percobaan atau eksperimen dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis. Percobaan biasanya dilakukan berulang kali sehingga dapat ditarik kesimpulan. Ada tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan pada suatu percobaan yang meliputi:

a.       Variabel bebas, yaitu variabel yang dapat diubah bebas

b.      Variabel terikat, yaitu variabel yang diteliti dan perubahannya bergantung pada variabel bebas.

c.       Variabel kontrol, yaitu variabel yang selama percobaan dipertahankan tetap.

f)       Menganalisis Data

Analisis data merupakan pekerjaan yang cukup rumit. Data dapat disajikan di dalam tabel, matriks, atau grafik. Data yang diperoleh dapat dianalisis secara statistik dan nonstatistik. Tampilan data dapat berupa grafik batang, pie, histogram, gambar, maupun skema.

 

g)      Menarik Kesimpulan

Kesimpulan merupakan penilaian apakah dalam sebuah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Apabaila dalam proses pengujian terdapat fakta yang cukup mendukung hipotesis, maka hipotesis itu diterima. Sebaliknya, jika dalam proses pengujian tidak terdapat cukup fakta yang mendukung hipotesis, maka hipotesis itu ditolak. Hipotesis yang diterima kemudian dianggap menjadi bagian dari pengetahuan ilmiah sebab telah memenuhi syarat keilmuan, yakni mempunyai kerangka penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya dan telah teruji kebenarannya. Pengertian kebenaran disini harus ditafsirkan secara pragmatis. Artinya, bahwa sampai saat ini belum terdapat fakta yang menyatakan sebaliknya.

 

3)      Peran Fisika dalam Kehidupan

 

Sebagai cabang dari sains, Fisika memiliki peran yang besar dalam perkembangan teknologi yang dapat dimanfaatkan manusia. Seiring perkembangan teori Fisika, berikut beberapa contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari:

1.      Pengembangan pembangkit listrik dengan berbagai sumber energi, seperti PLTU, PLTA, PLTS, dan PLTN.

2.      Kereta super cepat magiev dengan aplikasi superkonduktor.

3.      Perkembangan gadget, seperti handphone, laptop, kamera digital, MP3/MP4, dan tablet PC.

4.      Ultrasonografi, MRI, dan rontgen dalam bidang kedokteran.

5.      Pesawat ulang-alik untuk melakukan perjalanan ke angkasa luar.

                                                                                                      

4)      Keselamatan Kerja di Laboratorium

 

Dalam melakukan penelitian atau praktikum Fisiska, kita terkadang diharuskan bekerja di laboratorium. Banyak hal yang perlu kita ketahui dan perhatikan demi menjaga keselamatan diri saat bekerja di laboratorium, diantaranya adalah:

 

a.      Syarat Laboratorium Yang Baik

1.      Kelengkapan alat keselamatan, nomor telepon penting (pemadam kebakaran, petugas medis).

2.      Ruangan laboratorium yang memiliki sistem ventilasi yang baik. Proses keluar masuk udara yang stabil, sirkulasi udara segar yang masuk dan keluar ruangan harus diperhatikan dengan baik. Semakin banyak sirkulasi udaraa, maka kondisi laboratorium juga akan sehat.

3.      Ruangan laboratorium harus ditata dengan rapi, penempatan bahan kimia dan peralatan percobaan harus ditata dengan rapi supaya mudah untuk mencarinya. Bila perlu, berikan denah atau panduan penempatan bahan kimia di rak supaya semakin memudahkan untuk mencari bahan kimia tersebut.

4.      Alat keselamatan kerja harus selalu tersedia dan dalam kondisi yang baik dan siap pakai.

5.      Laboratorium harus memiliki jalur evakuasi yang baik. Laboratorium setidaknya memiliki 2 pintu keluar dengan jarak yang cukup jauh.

6.      Bahan kimia yang berbahaya harus ditempatkan di rak khusus dan dipisahkan dua bahan kimia yang menimbulkan ledakan bila bereaksi.

 

b.      Alat Keselamatan Kerja di Laboratorium.

Di dalam ruang laboratorium harus sudah tersedia seluruh alat keselamatan kerja supaya saat terjadi kecelakaan atau darurat bisa diatasi dengan cepat. Berikut alat-alat keselamatan kerja yang ada di laboratorium :

1.      Pemadam kebakaran

2.      Eye washer

3.      Water shower

4.      Kotak P3K

5.      Jas Lab

6.      Peralatan Pembersih

7.      Obat-obatan

8.      Kapas

9.      Plater pembalut

10.  Aturan-Aturan Keselamatan Kerja

 

c.       Aturan umum dalam tata tertib keselamatan kerja adalah sebagai berikut :

1.      Dilarang mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium tanpa seizin petugas laboratorium.

2.      Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke lab. Hal ini untuk mencegah hal-hak yang tidak diinginkan.

3.      Gunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.

4.      Jangan melakukan praktikum sebelum mengetahui informasi mengenai bahaya bahan kimia, alat-alat dan cara pemakaiannya.

5.      Bertanyalah jika anda merasa ragu atau tidak mengerti saat melakukan percobaan.

6.      Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.

7.      Pakailah jas laboratorium saat bekerja di laboratorium.

8.      Harus mengetahu cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran, eye shower, respirator dan alat keselamatan kerja lainnya.

9.      Jika terjadi kerusakan atau kecelakaan sebaiknya segera melaporkannya ke petugas laboratorium.

10.  Berhati-hatilah bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil dan mudah terbakar.

11.  Setiap pekerja di laboratorium harus mengetahui cara pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan.

12.  Buanglah sampah pada tempatnya.

13.  Usahakan untuk tidak sendirian si ruang laboratorium supaya bila terjadi kecelakaan dapat dibantu dengan segera.

14.  Jangan bermain-main didalam ruangan laboratorium.

15.  Lakukan latihan keselamatan kerja secara periodik.

16.  Dilarang merokok, makan, dan minum di laboratorium

 

d.      Lambang-lambang Bahaya

 

Keterangan:

·         Animal Hazard adalah bahaya yang berasal dari hewan. Mungkin saja hewan itu beracun karena telah di suntik bermacam-macam zat hasil eksperimen atau dapat menggigit dan mencakar.

·         Sharp Instrument Hazard adalah bahaya yang berasal dari benda-benda tajam. Benda ini jika tidak dapat digunakan dengan benar makan dapat melukai.

·         Heat Hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang panas. Tangan anda akan kepanasan jika menyentuh benda tersebut dalam keadaan aktif atau menyala.

·         Glassware Hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah pecah biasanya berupa gelas kimia.

·         Chemical Hazard adalah bahaya yang berasal dari bahan kimia. Bisa saja bahan kimia itu dapat membuat kulit kita gatal dan iritasi

·         Electrical Hazard adalah bahaya yang berasal dari benda-benda yang mengeluarkan listrik. Hati-hati dalam menggunakan supaya tidak tersengat listrik.

·         Eye and Face Hazard adalah bahaya yang berasal dari benda-benda yang dapat membuat iritasi pada mata dan wajah. Gunakan masker atau pelinding wajah sebelum menggunakan bahan tersebut.

·         Fire Hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah terbakar. Contohnya korosin (minyak tanah) dan spirtus.

·         Biohazard adalah bahaya yang berasal dari bahan biologis. Bahan tersebut bisa dapat menyebabkan penyakit mematikan seperti AIDS.

·         LASER Radiation Hazard adalah bahaya yang berasal dari sinar laser.

·         Radioaktive Hazard adalah bahaya yang berasal dari benda radioaktif. Benda ini dapat mengeluarkan radiasi jika terpapar terlalu lama akan menyebabkan ledakan.

·         Explosive Hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah meledak. Jauhkan benda tersebut dari api.

 

Pertemuan I (3x45 menit)

F.     Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran    :  Model Langsung (Direct Teaching)

Metode Pembelajaran  :  Ceramah, diskusi-informasi.

 

 

G.    Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Fase atau Tahapan

Kegiatan Pembelajaran

Waktu

A.  Pendahuluan

(20 menit)

 

 

 

Fase 1:

Orientasi

·      Guru menyampaikan salam, membimbing peserta didik berdoa dan memeriksa keadaan peserta didik di kelas.

·      Memperkenalkan dan memberikan penjelasan dan hakikat fisika, metode ilmiah dan keselamatan kerja dalam laboratorium

·      Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum jelas tentang topik yang akan dipelajari.

·      Guru menginformasikan tujuan-tujuan pembelajaran.

20 Menit

 

 

 

 

 

 

 

B.  Kegiatan Inti

(100 menit)

 

Fase 2:

Presentasi

 

 

Fase 3:

Latihan terstruktur

Mengamati

·      Guru membimbing peserta didik mengamati gambar dan video tentang hakikat fisika dan kegunaan fisika dalam kehidupan sehari-hari

·      Guru membimbing peserta didik mengamati video tentang laboratorium beserta metode penelitian ilmiah,

 

Menanya

·      Peserta didik melaksanakan tanya jawab dengan peserta didik lain dan guru tentang hakikat fisika dan fisika dalam kehidupan sehari-hari dengan tekun.

·      Peserta didik melaksanakan tanya jawab dengan peserta didik lain dan guru tentang metode ilmiah

30 Menit

. Fase 4:

Latihan terbimbing

·      Guru mengorganisasikan peserta didik dalam membentuk kelompok kerja secara heterogen, setiap kelompok terdiri dari 4 – 5 orang peserta didik.

·      Guru membagi LKPD

10 Menit

Fase 4:

Latihan terbimbing

·      Melalui lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang diberikan, peserta didik mengerjakan latihan-latihan mengenai hakikat fisika, fisika dalam kehidupan sehari-hari, metode ilmiah dan keselamatan kerja dalam laboratorium

30 Menit

Fase 5:

Latihan mandiri

Mengkomunikasikan

·      Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kepada peserta didik lain dan memberikan contoh fisika dalam kehidupan sehari-hari

·      Guru memberikan masukan pada tiap-tiap hasil presentasi kelompok dan memberikan kesempatan kelompok lain untuk memberikan tanggapan.

30 Menit

·      Guru meminta peserta didik mengkomunikasikan hasil pengukurannya secara lengkap terkait dengan masalah dan konsep yang sedang dipelajari mengacu pada LKPD.

·      Guru memberikan penghargaan berupa pemberian pujian kepada masing-masing kelompok atas kinerja selama proses pembelajaran.

·      Guru memberikan penguatan dan penjelasan terkait dengan masalah dan konsep mengenai hakikat fisika, fisika dalam kehidupan sehari-hari, metode ilmiah dan keselamatan kerja dalam laboratorium

10 Menit

C.   Penutup

(15 menit)

·         Guru bersama-sama peserta didik membuat ringkasan/ rangkuman  hasil pembelajaran yang telah dilakukan.

·         Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan dengan memberi tugas atau pekerjaan rumah dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

5 menit

 

Pertemuan II (2x45 menit)

F.     Model dan Metode Pembelajaran

Model Pembelajaran    :  Model Discovery Learning

Metode Pembelajaran  :  Ceramah, percobaan diskusi-informasi.

 

G.    Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Fase atau Tahapan

Kegiatan Pembelajaran

Waktu

D.  Pendahuluan

(20 menit)

 

 

 

·      Guru menyampaikan salam, membimbing peserta didik berdoa dan memeriksa keadaan peserta didik di kelas.

·      Guru mengingatkan kembali dan memberikan penjelasan dan hakikat fisika, metode ilmiah dan keselamatan kerja dalam laboratorium

·      Peserta didik menanyakan hal-hal yang belum jelas tentang topik yang akan dipelajari.

·      Guru menginformasikan tujuan-tujuan pembelajaran.

20 Menit

 

 

 

 

 

 

 

E.  Kegiatan Inti

(100 menit)

 

Fase 1:

Stimulus

 

 

Fase 2:

Identifikasi masalah

 

 

 

Mengamati

·      Guru membimbing peserta didik mengamati video mengenai percobaan ilmiah dalam laboratorium

 

Menanya

·      Peserta didik melaksanakan tanya jawab dengan peserta didik lain dan guru tentang percobaan ilmiah dan keselamatan kerja dalam laboratorium.

30 Menit

.

·      Guru mengorganisasikan peserta didik dalam membentuk kelompok kerja secara heterogen, setiap kelompok terdiri dari 4 – 5 orang peserta didik.

·      Guru membagi LKPD

10 Menit

Fase 3:

Mengumpulkan data

 

 

 

Fase 4:

Mengolah data

Mencoba

·      Melalui lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang diberikan, peserta didik mengerjakan pembuatan prosedur percobaan ilmiah dalam pengukuran kalor.

 

·      Peserta didik menuliskan hasil percobaan ilmiah pengukuran kalor sesuai dengan LKPD

30 Menit

Fase 5:

Menguji hasil

·   Peserta didik membuat rancangan kerja sesuai dengan prosedur percobaan ilmiah.

·    

Mengkomunikasikan

·      Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kepada peserta didik lain dan memberikan contoh fisika dalam kehidupan sehari-hari

·      Guru memberikan masukan pada tiap-tiap hasil presentasi kelompok dan memberikan kesempatan kelompok lain untuk memberikan tanggapan.

30 Menit

·      Guru meminta peserta didik mengkomunikasikan hasil pengukurannya secara lengkap terkait dengan masalah dan konsep yang sedang dipelajari mengacu pada LKPD.

·      Guru memberikan penghargaan berupa pemberian pujian kepada masing-masing kelompok atas kinerja selama proses pembelajaran.

·      Guru memberikan penguatan dan penjelasan terkait dengan masalah dan konsep mengenai hakikat fisika, fisika dalam kehidupan sehari-hari, metode ilmiah dan keselamatan kerja dalam laboratorium

10 Menit

F.    Penutup

Fase 5: Menyimpulkan

·         Guru bersama-sama peserta didik membuat ringkasan/ rangkuman  hasil pembelajaran yang telah dilakukan.

·         Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan dengan memberi tugas atau pekerjaan rumah dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

5 menit

 

H.     Sumber belajar, Media,  Alat dan bahan

· Sumber  belajar (media , alat dan sumber belajar)

Media                          : Power point.

Alat                            : termometer

Sumber belajar            :1.   Handayani, sri. 2009. Fisika untuk SMA dan MA kelas X. Jakarta :BSE

 2.  Karyono. 2009. Fisika untuk SMA dan MA kelas X. Jakarta:BSE

Jika ingin mengunduh file wordnya silahkann klik link dibawah ini

RPP kd 3.1 kELAS x

No comments:

Post a Comment